*Renungan Kecik*
*Hari Jumat Agung: Mengenang Sengsara Tuhan*
02-04-2021
*Dapatkah dari "ewuh-pakewuh" menuju Cinta?*
~~~~~~~
Yes. 52:13-53:12
IA ditikam karena kejahatan kita.
Ibr. 4:14-16; 5:7-9
IA telah belajar menjadi taat, dan menjadi pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepadaNya.
Yoh. 18:1-19:42
AKU datang ke dunia untuk memberi kesaksian tentang kebenaran.
~~~~~~~
Istilah "ewuh-pakewuh" dalam tata pergaulan khususnya masyarakat Jawa Tengah adalah tataran rasa perasan segan atau sungkan terhadap orang lain. Latar belakang dan alasannya beragam antara lain:
> ewuh-pakewuh terhadap orang yang terhormat, pemimpin, atasan, atau yang dituakan.
> ewuh-pakewuh karena relasi pertemanan
> ewuh-pakewuh karena hutang budi
> ewuh-pakewuh sebatas saling berbalas, misalnya: seseorang pernah dikunjungi temannya maka akan muncul rasa ewuh-pakewuh bila tidak ganti berkunjung.
Bagaimanakah jika ewuh-pakewuh atau rasa sungkan dan segan ini ditarik dan dimaknai dalam kerangka iman atau relasi kita dengan Yesus Kristus? Apakah dalam diri kita masih ada rasa ewuh-pakewuh dengan Tuhan Yesus?
~~~~~~
Hari Raya Kamis Putih kemarin adalah pengenangan akan Yesus yang menetapkan Ekaristi sebagai pemberian DiriNya, Tubuh dan darahNya sebagai pelunas dosa kita. *Maka masih adakah rasa segan dan sungkan atau ewuh-pakewuh itu bila di masa pandemi ini ada orang katolik yang dengan enteng dan gembiranya bisa pergi belanja ke pasar, bisa dengan entengnya pergi kondangan-resepsi atau dolan ke mall sementara ia tidak mau Ekaristi di gereja karena takut corona? Sangat ironis.*
Saya berani menegaskan, sikap orang katolik seperti itu sama sekali tak memiliki rasa ewuh-pakewuh terhadap Ekaristi. Dengan kata lain, ia tak memiliki rasa sungkan dan segan pada Yesus Kristus.
~~~~~~
Hari ini adalah hari Jumat Agung, Tuhan Yesus Kristus menanggung penderitaan dan wafat untuk kita. Apakah kita tak memiliki rasa ewuh-pakewuh dengan pengorbananNya ini?
*Jika rasa ewuh-pakewuh terhadap Ekaristi, terhadap pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib sudah tidak ada dalam diri kita bagaimana kita bisa mencintai Yesus?*
~~~~~~
*Ampuni aku Tuhan, dengan sesama manusia aku masih memiliki rasa sungkan, ewuh-pakewuh tetapi kenapa kadang tak bersisa rasa sungkan dan ewuh-pakewuh itu kepadaMu Tuhan?*
Next
« Prev Post
« Prev Post
Previous
Next Post »
Next Post »
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Komentar